Minggu, 12 April 2015

Koleksi Hijab Syar'i : Berry Mayumi



Bagi para pecinta hijab praktis dan tetap syar'i.
Inilah koleksi terbaru dari Kamila Muslimah.
Bergo Syar'i Berry Mayumi.
Bergo berbahan ciffon fine ini di desain khusus untuk para muslimah yang ingin tampil simpel, stylish dan tetap syar'i. In shaa Allah material yang digunakan adem, tidak menerawang (2 lapis). Dan, dengan 1 bergo ini, para muslimah bisa mendapatkan 2 gaya hijab, karena bergo ini bisa dipakai bolak balik.. So, bisa hemat dan tetap stylish, kan..?
Yuuk, di order. Karena kami memproduksi bergo ini dalam jumlah terbatas loh.
Untuk info dan pemesanan, silakan menghubungi kami :
Whatsapp : 0856 9166 9559
BBM : 528FD1C9 




Jumat, 10 April 2015

Georgette Pashmini Si "Pashmina Instant Jumbo"





Alhamdulillah, akhirnya Kamila Muslimah berhasil menyelesaikan project terbarunya, yaitu : Pashmini Jumbo. Pashmini Jumbo ini merupakan pashmina instant dengan ukuran yang lebih besar daripada pashmini sebelumnya. Adapun deskripsi dari produk ini, yaitu :
- Material : Georgette Premium (lebih tebal daripada cerutti)
- Ukuran : 100 cm X 200 cm
- Praktis, dapat langsung dikenakan karena ada jahitan di dagu
- Cocok bagi para muslimah yang senang berkreasi dengan pashmina tanpa ribet (anda tinggal menyematkan 1 jarum pentul / bross saja. Hemat waktu, bukan..?
- In shaa Allah bahannya adem, nyaman, dan tidak menerawang
- Warna :  Violet, Baby Blue, Kuning, Merah, Coklat Susu, Coklat Gold, Soft Mint, Mocca, Peach, Baby Pink
- Keep  Simple, Comfort, and Syar'i






Info produk & pemesanan, hubungi :
Whatsapp / SMS : 0856 9166 9559
BBM : 528FD1C9


Koleksi Gamis Katun Syar'i Trend 2015 Murah

Koleksi Gamis Katun By Kamila Muslimah

Alasan mengapa koleksi ini wajib dimiliki : 

- Material berupa bahan katun jepang premium
- Motif cantik, tidak pasaran, unik dan up to date.
- Bahan halus, adem, dan tidak transparan (In shaa Allah nyaman dipakai)
- Kualitas jahitan butik (kuat, rapi, rapat, tidak keriting)
- Cocok untuk busui (gamis busui/gamis menyusui) karena memiliki bukaan depan (kancing/resleting depan)
- Ukuran All Size fit to XL (LD 100cm dan Panjang Gamis 138cm)
- Memudahkan untuk berwudhu (manset tangan memiliki kancing)

Keep Stylish, Comfort & Syar'i...

Informasi produk, hubungi :
whatsapp : 0856 9166 9559
BBM : 528FD1C9










Selasa, 07 April 2015

Mengenali Kosmetik Halal dan Tidak Halal



Mengapa kita harus menggunakan kosmetik halal?
Bukankah kosmetik tidak dikonsumsi seperti makanan?

Yaah, paling tidak dua pertanyaan itu yang muncul ketika Anda membaca judul artikel ini. Kosmetik memang berbeda dengan makanan. Kosmetik tidak untuk dikonsumsi. Tapi, salah dalam memilih kosmetik yang tidak halal tentu akan merusak ibadah kita sebagai seorang muslim. Hal ini terkait dengan ajaran agama kita. Islam mengajarkan tentang kebersihan. Baik kebersihan hati, badan, maupun lingkungan. Lebih jauh, tak hanya kebersihan, islam mengajarkan pula tentang kesucian .
Bersih dan suci adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Bersih merupakan kata sifat yang menunjukkan keadaan bebas dari kotoran. Sementara, suci dalam ajaran islam ialah terhindar dari najis dan hadas.  Suci merupakan syarat sah seorang muslim untuk menjalankan ibadah khusus.  Jika dihubungkan dengan kosmetik, pemakaian kosmetik yang tidak halal di wajah atau bagian tubuh lainnya tentu tidak memenuhi syarat sah saat seorang muslim hendak melaksanakan ibadah sholat.
Mengenali kosmetik halal sebenarnya tidak sulit. Alhamdulillah, sudah banyak juga brand kosmetik yang memang sudah mengumumkan bahwa produk mereka halal dan aman digunakan untuk muslimah. Berikut beberapa tips mengenali apakah produk kosmetik yang kita gunakan sudah halal ?

Logo Halal
Yup, adanya logo halal yang dikeluarka oleh lembaga sertifikasi resmi merupakan cara paling mudah untuk mengenali kosmetik halal. Biasanya logo ini terdapat pada kemasan produk disertai nomor registrasinya. Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan kosmetik yang tidak memiliki logo halal? Apakah itu berarti kosmetik tersebut haram? Tentu saja tidak semua kosmetik yang tidak berlogo halal berarti haram. Ada pula beberapa kosmetik yang tidak mendaftarkan merek atau produknya. Namun, akan lebih terjamin kehalalannya jika kosmetik tersebut sudah mengantongi sertifikat halal dari lembaga sertifikasi resmi. 

Membedakan Kosmetik Halal dan Tidak dari Komposisi Bahan
Cara berikutnya jika kosmetik yang akan Anda beli belum memiliki logo halal adalah melalui komposisi bahannya. Anda bisa membedakan kosmetik halal dan tidak melalui bahan yang digunakan, yang biasanya terlihat komposisi bahan. Jika bahan yang digunakan berasal dari tumbuhan, In shaa Allah bahan tersebut halal. Bahan yang haram biasanya adalah bahan yang berasal dari hewan, terutama bahan dari hewan seperti babi atau hewan yang cara penyembelihannya tidak halal, kecuali ikan dan lebah karena kedua hewan ini tidak perlu melewati proses penyembelihan tertentu dalam Islam.
Berikut beberapa istilah  yang biasa digunakan untuk bahan yang berasal dari hewan antara lain Asam amino, kolesterol, protein atau kolagen, dye/colours, sistina (cystine), gelatine (gelatin), stearic acid, tallow, vitamin A, glycerine, hyaluronic acid, hydrolysed animal protein, keratin, lypids, oleic acid, allantoin dan elastine. Sedangkan istilah yang paling sering digunakan untuk menyebut minyak yang berasal dari hewan (termasuk babi) adalah plasenta. Plasenta dan sodium heparin adalah bahan yang sudah jelas diharamkan oleh MUI.
So, perlu kewaspadaan ekstra untuk memilih kosmetika dengan kandungan komposisi bahan yang berasal dari hewan ya. Gunakan hak kita sebagai konsumen untuk bertanya lebih detail mengenai kandungan komposisi kosmetik tersebut. 

Kosmetik dari Luar Negeri
Lalu bagaimana dengan kosmetik yang berasal dari luar negeri ya..? Kosmetik dari luar negeri juga bukan berarti haram. Ada beberapa lembaga luar negeri yang secara resmi telah diakui untuk  memeriksa bahan yang halal dan tidak dalam kosmetik, seperti Standards Malaysia milik Malaysia dan Muslim Consumer Group milik Malaysia. Kedua lembaga ini merupakan lembaga internasional yang mengeluarkan sertifikat halal untuk kosmetik seluruh dunia.

Nah, sekarang sudah tahu kan bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik yang halal dan tidak? Semoga kegiatan berdandan kita tidak menjadi kegiatan yang merusak tubuh apalagi ibadah kita, ya.

Minggu, 05 April 2015

Waspada, Bahaya Mengintai di Balik Kesegaran Es Batu !



Segelas minuman dingin yang dikonsumsi ditengah cuaca panas memang menjadi kenikmatan tersendiri.  Hmm, sensasi dingin dan menyegarkan seketika mengalir menghilangkan dahaga di tengah cuaca terik. Untuk menikmati minuman dingin yang menyegarkan itu, jika tidak dimasukan ke dalam freezer atau lemari es, tentulah ditambahkan es batu. 
 
Namun tahu kah, bahwa ada bahaya mengintai dibalik es batu yang segar itu?

Berita yang berkembang beberapa hari ini baik di media TV, cetak maupun online, adalah adanya penemuan pabrik pembuat es batu, yang bahan dasar pembuatannya adalah air kali kotor. Pabrik ini tak hanya mengolah es batu balok dari air tak matang, Namun, juga mencampur dengan zat-zat kimia berbahaya. Tujuannya, menciptakan es batu balok yang bening, sehingga tak membuat pembeli curiga.

Beberapa acara investigasi di televisi juga sebenarnya telah seringkali menayangkan tentang betapa joroknya es batu segar tersebut dibuat. Bukankah tidak masuk akal jika es batu yang dijual dengan harga murah dan notabene berukuran besar tersebut, dibuat dari air yang telah dimasak dengan suhu 1000C  atau dengan air mineral yang cukup mahal harganya?

Modal yang harus dikeluarkan oleh para pengusaha es batu pastilah harus lebih besar dan berimbas pada harga jual yang lebih besar juga. Biasanya untuk memperkecil biaya produksi, para pembuat es nakal tersebut menggunakan air sungai. Bukan hanya gratis, air sungai tersebut bebas digunakan oleh siapa saja dan untuk apa saja termasuk (maaf) buang hajat.

Anda mungkin tidak percaya karena air sungai biasanya berwarna coklat atau bahkan hitam, sedangkan es bisa jernih dan bening. Mereka biasanya menggunakan kaporit (penjernih air) dan bahan kimia lainnya seperti soda api, tawas dan anti foam agar air yang digunakan untuk membuat es tampak jernih dan bersih.

Es batu yang dibuat dengan bahan dasar berupa air kali (air mentah), beresiko mengandung virus dan bakteri. Penelitian kemudian dilakukan untuk melihat berapa bahayanya es batu tersebut. Ternyata, dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa dalam es batu tersebut mengandung bakteri E-coli jauh diatas batas normal (10.000-20.000 per 100 mL). bisa dikatakan bahwa es batu tersebut mengadung bakteri yang hampir setara dengan kotoran manusia. Astagfirullah.

Tentu saja hal ini memiliki efek buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah resiko penyakit Hepatitis A yang dapat disebarkan oleh virus yang berasal dari tinja penderita/kotoran melalui makanan (fecal-oral).

Adapun bahaya penggunaan zat kimia dalam pembuatan es batu, bukan sekedar bakteri lagi. Zat kimia tersebut bisa merusak liver dan ginjal. Karena dua organ ini bertugas menetralisir zat berbahaya yang masuk ke tubuh. Nah, kalau kerjanya terlalu keras dan berat, risikonya gagal ginjal. 

Solusi untuk semua ini adalah tidak membeli atau mengonsumsi minuman yang mengandung es. Apalagi jika membelinya di warnug-warung pinggir jalan yang terlihat tidak steril. Satu-satunya cara untuk bisa menikmati es batu adalah dengan membuatnya sendiri di rumah dari air yang sudah jelas dididihkan pada suhu 100oC.. Alternatif lainnya adalah dengan cara membeli minuman yang sudah dingin dari kulkas.

Terakhir, gunakan hak kita sebagai konsumen, untuk menjadi konsumen kritis. Misalnya jika es batu yang digunakan adalah es batu Kristal. Gunakan hak sebagai konsumen untuk bertanya, “ini es batunya berasal dari mana? "Buat sendiri atau disuplai? Kalau buat sendiri, kejar lagi dengan pertanyaan, ini pakai air matang atau tidak? Intinya, jangan mudah menerima apa saja makanan dan minuman yang disuguhkan. Cerewet sedikit tidak masalah, demi menjaga kesehatan kita dan keluarga.


Kamis, 02 April 2015

Mix & Match Warna Pastel Sesuai Warna Kulitmu



Manusia diciptakan oleh Allah SWT lengkap dengan sisi uniknya. beragam kesempurnaan dan keunikan manusia terletak juga pada warna kulit yang pada umumnya terdiri dari putih, kuning langsat, sawo matang dan hitam. Masing-masing juga mempunyai kelebihan dan kekurangan misalnya dalam hal fashion yakni cara berpakaian, sangat perlu untuk dapat diketahui pemilihannya. Karena dengan begitu kita bisa menutupi kekurangan yang kita miliki.

Warna pastel merupakan salah satu warna yang banyak diminati belakangan ini. Tak terkecuali di dunia fashion hijab yang sedang berkembang di Indonesia. Warna pastel identik dengan warna kalem dan didominasi dengan warna pucat serta mengkilat. Beberapa artis juga suka memainkan warna pastel yang lembut dalam gaya hijab sehari-hari mereka, misalnya Ria Miranda yang terkenal dengan gaya casual dan simple, juga Dian Pelangi yang terkenal dengan padu padan warnanya yang khas.

Warna pastel bisa memberi kesan cute dan chic pada penampilan kamu. Warnanya yang lembut juga bisa memberi kesan yang lebih feminine. Warna pastel dapat sekaligus digunakan dalam satu penampilan. Pilih busana yang tidak terlalu ramai. Apabila busana sudah terlalu ramai, pilih salah satu warna senada yang minim atau corak yang ada pada baju untuk memadukan dengan warna kerudung.

Ada beberapa warna yang lebih cocok untuk kulit tertentu. Nah dalam tulisan ini kita akan mencoba untuk mengenal warna pastel dan me-mix & match kan dengan warna kulit yang kita miliki.



Warna Pastel untuk Warna Kulit Gelap

Meskipun warna pastel cenderung bernada terang dan lembut, bukan berarti warna ini tidak cocok untuk Anda yang berkulit gelap. Warna-warna pastel seperti peach dan kuning muda cocok untuk Anda yang memiliki warna kulit gelap. Pilihan warna lainnya seperti plum, lavender, dan warna netral merupakan pilihan yang bagus untuk kulit gelap. Karena warna tersebut akan membuat kulit tampak lebih cerah dan lembut. Anda juga dapat menggunakan warna peach yang tidak terlalu berani.

Sementara itu, warna-warna coklat, hitam dan oranye justru akan membuat wajah tampak lebih gelap. Begitu juga dengan warna cerah seperti hijau tua, merah bata, dan kuning. Warna pastel dapat membuat pemilik warna kulit gelap lebih menonjol di keramaian karena warna ini dapat menjadi perhatian dimanapun Anda berada. Maka itu, jangan ragu untuk bergaya dengan warna peach, meski menurut sebagian orang warna ini terlihat pucat.

Warna Pastel untuk Warna Kulit Terang & Kuning Langsat

 

Pemilik warna kulit terang sebenarnya bisa cocok dengan warna apa saja. Jika Anda ingin memakai warna pastel, warna yang cocok dengan warna kulit Anda adalah warna pink, biru muda, dan juga ungu muda. Andabisa meniru gaya Dian Pelangi yang suka bermain degan warna.

Untuk pilihan warna kerudung, pemilik warna kulit terang dapat memilih kerudung dengan warna dasar (hitam, putih, dan biru), warna netral (khaki, krem muda, dan abu-abu), warna tegas (merah, ungu, biru tosca, fuschia, dan emas, pink, ungu muda, dan biru muda).

Warna Pastel untuk Warna Kulit Sawo Matang

Bagi yang memiliki kulit warna kecokelatan atau sawo matang dapat memilih warna kuning muda dan peach. Warna ini  akan membuat penampilan Anda terlihat makin cantik dan cerah. Pilihlah warna pastel yang tidak terlalu pucat agar kulit terlihat lebih segar dan tidak kusam.

Untuk pemilik kulit warna sawo matang dapat memilih kerudung warna dasar (hitam, putih, dan cokelat), warna netral (khaki, kuning muda, dan broken white), warna tegas (peach, hijau gelap, kuning, terakota, dan emas), dan warna pastel (salem, kuning mentega, dan hijau muda).

Hindari Menggunakan Panggilan Ummi dan Abi Pada Pasangan

Dailymoslem – Setelah menikah, kita dan pasangan biasanya memiliki panggilan lain yang kurang lebih artinya ibu-bapak, misalnya ummi-abi atau ayah-bunda. Panggilan ini juga biasanya digunakan agar membiasakan anak memanggil ummi dan abi kepada orangtuanya. Namun, ternyata panggilan ummi-abi dan panggilan lain yang artinya kurang lebih ibu-bapak, tidak disarankan dalam Islam.


Dalam kitab Ar-Raudhatul Murbi’ Syarah Zadul Mustaqni’ juz 3/195, dijelaskan bahwa (yang artinya) “Dan dibenci memanggil salah satu di antara pasutri dengan panggilan khusus yang ada hubungannya dengan mahram, seperti istri memanggil suaminya dengan panggilan ‘Abi’ (ayahku) dan suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku).”

Selain panggilan ummi-abi, memanggil istri dengan “ukhti” (yang berarti “saudariku”) atau “dik” (yang maksudnya “adikku”) juga dibenci karena termasuk mahramnya, walaupun tidak berniat menyamakan dengan saudarinya. Keterangan ini dikuatkan pula di dalam kitab Al-Mughni juz 17/199, pasal “Dibenci bagi seorang suami memanggil istrinya dengan panggilan orang yang termasuk mahramnya, seperti suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku), ‘Ukhti’ (saudariku), atau ‘Binti’ (putriku).”


Namun, hadits ini dhaif (lemah) karena pada sanadnya adarawi yang majhul (tidak disebut namanya). Dijelaskan pula di dalam Syarah Sunan Abu Daud, yaitu ‘Aunul Ma’bud: 5/93, bahwa haditsnya mudhtharrib (guncang) sehingga tidak bisa dijadikan dalil.


Rasulullah sendiri tidak pernah mencontohkan memanggil isteri-isterinya dengan sebutan ummi yang berarti ibu dan juga ukhti yang berarti adik. Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanadnya dari Abu Tamimah Al-Juhaimi, “Ada seorang laki-laki yang berkata kepada istrinya, ‘Wahai Ukhti!’ Lalu Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah istrimu itu saudarimu?’ Beliau membencinya dan melarangnya.” (HR. Abu Daud: 1889)