Mengapa
kita harus menggunakan kosmetik halal?
Bukankah
kosmetik tidak dikonsumsi seperti makanan?
Yaah,
paling tidak dua pertanyaan itu yang muncul ketika Anda membaca judul artikel
ini. Kosmetik memang berbeda dengan makanan. Kosmetik tidak untuk dikonsumsi.
Tapi, salah dalam memilih kosmetik yang tidak halal tentu akan merusak ibadah
kita sebagai seorang muslim. Hal ini terkait dengan ajaran agama kita. Islam
mengajarkan tentang kebersihan. Baik kebersihan hati, badan, maupun lingkungan.
Lebih jauh, tak hanya kebersihan, islam mengajarkan pula tentang kesucian .
Bersih
dan suci adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Bersih merupakan kata
sifat yang menunjukkan keadaan bebas dari kotoran. Sementara, suci dalam ajaran
islam ialah terhindar dari najis dan hadas. Suci merupakan syarat sah seorang muslim untuk
menjalankan ibadah khusus. Jika
dihubungkan dengan kosmetik, pemakaian kosmetik yang tidak halal di wajah atau
bagian tubuh lainnya tentu tidak memenuhi syarat sah saat seorang muslim hendak
melaksanakan ibadah sholat.
Mengenali
kosmetik halal sebenarnya tidak sulit. Alhamdulillah, sudah banyak juga brand
kosmetik yang memang sudah mengumumkan bahwa produk mereka halal dan aman
digunakan untuk muslimah. Berikut beberapa tips mengenali apakah produk
kosmetik yang kita gunakan sudah halal ?
Logo Halal
Yup,
adanya logo halal yang dikeluarka oleh lembaga sertifikasi resmi merupakan cara
paling mudah untuk mengenali kosmetik halal. Biasanya logo ini terdapat pada
kemasan produk disertai nomor registrasinya. Pertanyaannya adalah, bagaimana
dengan kosmetik yang tidak memiliki logo halal? Apakah itu berarti kosmetik
tersebut haram? Tentu saja tidak semua kosmetik yang tidak berlogo halal
berarti haram. Ada pula beberapa kosmetik yang tidak mendaftarkan merek atau
produknya. Namun, akan lebih terjamin kehalalannya jika kosmetik tersebut sudah
mengantongi sertifikat halal dari lembaga sertifikasi resmi.
Membedakan Kosmetik Halal dan Tidak dari Komposisi
Bahan
Cara
berikutnya jika kosmetik yang akan Anda beli belum memiliki logo halal adalah melalui
komposisi bahannya. Anda bisa membedakan kosmetik halal dan tidak melalui bahan
yang digunakan, yang biasanya terlihat komposisi bahan. Jika bahan yang
digunakan berasal dari tumbuhan, In shaa Allah bahan tersebut halal. Bahan yang
haram biasanya adalah bahan yang berasal dari hewan, terutama bahan dari hewan
seperti babi atau hewan yang cara penyembelihannya tidak halal, kecuali ikan
dan lebah karena kedua hewan ini tidak perlu melewati proses penyembelihan
tertentu dalam Islam.
Berikut
beberapa istilah yang biasa digunakan untuk bahan yang berasal dari hewan
antara lain Asam amino, kolesterol, protein atau kolagen, dye/colours,
sistina (cystine), gelatine (gelatin), stearic acid, tallow,
vitamin A, glycerine, hyaluronic acid, hydrolysed animal protein,
keratin, lypids, oleic acid, allantoin dan elastine.
Sedangkan istilah yang paling sering digunakan untuk menyebut minyak yang
berasal dari hewan (termasuk babi) adalah plasenta. Plasenta dan sodium heparin
adalah bahan yang sudah jelas diharamkan oleh MUI.
So,
perlu kewaspadaan ekstra untuk memilih kosmetika dengan kandungan komposisi
bahan yang berasal dari hewan ya. Gunakan hak kita sebagai konsumen untuk
bertanya lebih detail mengenai kandungan komposisi kosmetik tersebut.
Kosmetik dari Luar Negeri
Lalu
bagaimana dengan kosmetik yang berasal dari luar negeri ya..? Kosmetik dari luar negeri juga
bukan berarti haram. Ada beberapa lembaga luar negeri yang secara resmi telah
diakui untuk memeriksa bahan yang halal
dan tidak dalam kosmetik, seperti Standards Malaysia milik Malaysia dan Muslim
Consumer Group milik Malaysia. Kedua lembaga ini merupakan lembaga
internasional yang mengeluarkan sertifikat halal untuk kosmetik seluruh dunia.
Nah,
sekarang sudah tahu kan bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik yang halal
dan tidak? Semoga kegiatan berdandan kita tidak menjadi kegiatan yang merusak
tubuh apalagi ibadah kita, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar